Perbedaan Soal TOEFL dan IELTS
Perbedaan Soal TOEFL dan IELTS. Ketika mempersiapkan diri untuk mengikuti tes bahasa Inggris, salah satu hal yang kerap membingungkan calon peserta adalah memilih antara TOEFL atau IELTS. Kedua tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pemahaman yang salah mengenai perbedaan TOEFL dan IELTS sering kali membuat persiapan menjadi kurang optimal. Artikel ini akan membahas secara detail perbedaan antara kedua tes tersebut, baik dari segi format soal, jumlah soal, maupun durasi tes, agar Anda lebih siap dalam menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhan Anda.
1. Format Tes
Salah satu Perbedaan Soal TOEFL dan IELTS paling mencolok antara TOEFL dan IELTS terletak pada format tesnya. TOEFL, yang merupakan singkatan dari Test of English as a Foreign Language, biasanya menggunakan format berbasis komputer (TOEFL iBT), meskipun ada juga versi berbasis kertas. Sebaliknya, International English Language Testing System (IELTS), memiliki dua jenis format, yaitu IELTS Academic dan IELTS General Training, yang dapat dilakukan dalam bentuk berbasis kertas atau komputer.
Format TOEFL iBT umumnya berbasis pilihan ganda (multiple choice), terutama pada bagian Reading dan Listening. Hal ini berbeda dengan IELTS, di mana soal-soalnya lebih bervariasi, mencakup pilihan ganda, mencocokkan informasi, melengkapi kalimat, dan menjawab pertanyaan esai singkat, terutama pada bagian Reading dan Listening.
Pada bagian Speaking, TOEFL menggunakan rekaman suara melalui komputer untuk menjawab beberapa pertanyaan, yang kemudian akan dinilai oleh penguji. Sebaliknya, dalam IELTS, tes Speaking dilakukan secara langsung dengan penguji melalui sesi wawancara. Ini memberikan pengalaman yang lebih personal dan memungkinkan peserta berinteraksi dengan penguji secara real-time, yang dapat membantu atau justru membuat peserta lebih tegang.
2. Jumlah dan Tipe Soal
Perbedaan Soal TOEFL dan IELTS. Jumlah soal dalam TOEFL dan IELTS juga berbeda. TOEFL iBT memiliki lebih banyak soal, terutama pada bagian Reading dan Listening. Berikut ini adalah rincian jumlah soal pada masing-masing bagian tes:
TOEFL iBT:
- Reading: 30-40 soal dari 3-4 teks akademik, dengan durasi sekitar 54-72 menit.
- Listening: 28-39 soal, diambil dari 4-6 percakapan dan 2-3 ceramah (lecture), dengan durasi 41-57 menit.
- Speaking: 4-6 tugas berbicara, dengan durasi 17 menit.
- Writing: 2 tugas, dengan durasi 50 menit (1 tugas mengharuskan peserta menulis esai berdasarkan teks dan audio, dan 1 tugas esai opini).
IELTS (Academic dan General Training):
- Reading: 40 soal yang terbagi dalam 3 bagian (section), dengan durasi 60 menit. Soalnya bervariasi antara pilihan ganda, menjodohkan, melengkapi, dan ringkasan.
- Listening: 40 soal yang terbagi dalam 4 bagian, dengan durasi 30 menit. Soal mencakup berbagai bentuk, termasuk pilihan ganda, melengkapi tabel, diagram, hingga mencocokkan informasi.
- Speaking: Wawancara tatap muka yang terdiri dari 3 bagian (introduksi, berbicara panjang tentang topik tertentu, dan diskusi lebih lanjut), dengan durasi 11-14 menit.
- Writing: 2 tugas, dengan durasi 60 menit. Tugas pertama biasanya berupa deskripsi grafik atau diagram untuk IELTS Academic atau penulisan surat untuk IELTS General Training. Tugas kedua selalu berupa esai.
Perbedaan tipe soal ini sangat penting karena masing-masing tes menuntut strategi yang berbeda. TOEFL lebih menekankan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman terhadap teks akademik dalam bahasa Inggris. IELTS, di sisi lain, menekankan kemampuan berkomunikasi secara alami dalam konteks akademik maupun umum, dan soal-soalnya lebih variatif.
3. Durasi Tes
Perbedaan Soal TOEFL dan IELTS. Durasi keseluruhan kedua tes ini juga berbeda. TOEFL iBT berlangsung selama sekitar 3 jam 30 menit hingga 4 jam, tergantung jumlah soal yang muncul di bagian Reading dan Listening. Ada juga waktu istirahat sekitar 10 menit di antara sesi Listening dan Speaking.
IELTS memiliki durasi yang lebih singkat dibandingkan TOEFL, dengan total waktu sekitar 2 jam 45 menit. Semua bagian (Reading, Writing, dan Listening) dilakukan dalam satu waktu tanpa istirahat, namun tes Speaking sering kali dilakukan secara terpisah, baik di hari yang sama atau di hari lain, tergantung pada jadwal yang ditentukan oleh pusat ujian.
4. Kriteria Penilaian
Penilaian TOEFL dan IELTS juga berbeda, baik dari skala nilai maupun aspek yang dinilai. TOEFL menggunakan skala nilai 0-120, dengan masing-masing bagian (Reading, Listening, Speaking, dan Writing) dinilai dalam skala 0-30. Nilai akhir adalah penjumlahan dari keempat bagian tersebut.
Sementara itu, IELTS menggunakan skala nilai 0-9. Setiap bagian tes (Listening, Reading, Speaking, dan Writing) dinilai dalam skala ini, dan nilai akhir merupakan rata-rata dari keempat bagian. IELTS sering kali dianggap lebih fleksibel dalam memberikan penilaian, karena setiap nilai individu memberikan indikasi kemampuan di setiap keterampilan, sedangkan TOEFL lebih fokus pada penjumlahan nilai total.
5. Fokus dan Tujuan Tes
Perbedaan lain antara TOEFL dan IELTS adalah pada fokus dan tujuannya. TOEFL lebih banyak digunakan oleh institusi pendidikan di Amerika Serikat dan Kanada. Tes ini lebih cocok bagi mereka yang berencana untuk melanjutkan studi di negara-negara tersebut atau berkarier di lembaga akademik dan riset internasional.
IELTS, di sisi lain, digunakan secara luas di seluruh dunia, terutama di negara-negara persemakmuran seperti Inggris, Australia, dan Selandia Baru. Selain untuk tujuan pendidikan, IELTS juga digunakan untuk keperluan imigrasi, khususnya bagi mereka yang berencana untuk tinggal atau bekerja di negara-negara berbahasa Inggris.
IELTS juga memiliki dua jenis tes, yaitu IELTS Academic untuk keperluan pendidikan tinggi dan IELTS General Training yang lebih umum digunakan untuk keperluan pekerjaan atau migrasi. TOEFL tidak memiliki versi umum seperti IELTS General Training, dan lebih fokus pada kemampuan bahasa Inggris akademik.
6. Pilihan yang Tepat
Perbedaan Soal TOEFL dan IELTS. Memilih antara TOEFL dan IELTS tergantung pada tujuan Anda dan negara mana yang menjadi target Anda untuk melanjutkan studi atau bekerja. Jika Anda berencana untuk melanjutkan studi ke Amerika Serikat atau Kanada, TOEFL mungkin menjadi pilihan yang lebih relevan karena diterima oleh banyak universitas di kedua negara tersebut. Namun, jika Anda berencana untuk belajar, bekerja, atau berimigrasi ke negara-negara berbahasa Inggris lainnya, seperti Inggris, Australia, atau Selandia Baru, IELTS mungkin lebih sesuai.
Namun, selain negara tujuan, gaya belajar dan kenyamanan Anda juga perlu diperhatikan. Jika Anda lebih suka mengerjakan soal berbasis komputer dan terbiasa dengan soal pilihan ganda, maka TOEFL bisa lebih cocok. Di sisi lain, jika Anda lebih nyaman dengan tes tatap muka dan soal yang lebih bervariasi, IELTS mungkin lebih sesuai dengan gaya Anda.
Kesimpulan
Meskipun TOEFL dan IELTS sama-sama digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris. Tetapi kedua tes ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi format soal, jumlah dan tipe soal, durasi tes, maupun kriteria penilaian. Memahami perbedaan ini sangat penting agar Anda dapat mempersiapkan diri dengan tepat sesuai dengan tes yang Anda pilih. Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, Anda bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Terutama dalam salah satu dari kedua tes ini. Jangan lupa untuk menyesuaikan pilihan tes dengan tujuan dan kebutuhan Anda, agar tes yang Anda pilih benar-benar mendukung masa depan Anda.
Jika anda ingin mengikuti les IELTS Online maka bisa mengikuti kelas yang kami tawarkan di link tersebut! Kuasai IELTS dan raih impianmu!
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!